Minggu, 16 Januari 2011

SUM 41


Sum 41 adalah band yang berasal dari Ajax, Ontario, Kanada. Awalnya Sum 41 dibentuk oleh Deryck Whibley (vokal, gitar) dan Steve Jocz (drum) yang merupakan teman semasa SMA. Nama Sum 41 dipilih karena band ini dibentuk 41 hari sebelum musim panas (summer). Anggota ketiga yang masuk adalah Dave Baksh (gitar), dan yang terakhir adalah Jason McCaslin (bass) pada tahun 1999 setelah sempat berganti-ganti pemain bass. Mereka merilis album pertama mereka pada tahun 2000 yang berjudul Half Hour of Power di bawah label Island Record.
Sejarah

Manajer pertama mereka adalah Greig Nori, vokalis Treble Charger. Deryck meminta Greig Nori untuk menjadi manajer Sum 41. Greig Nori berpendapat bahwa Deryck adalah seorang anak yang sangat berambisi menjadi bintang rock. Sebagian besar lagu Sum 41 ditulis oleh Deryck, beberapa ditulis oleh Stevo, lagu-lagu yang ditulis Stevo seperti Pain for Pleasure (All Killer No Filler) dan Ma Poubelle (Underclass Hero) biasanya adalah hanya untuk lelucon. Stevo pernah berkata di Exposed, Much Music, tanpa Deryck kita hanya band yang memainkan lagu orang lain.

Pada tahun 2004, Sum 41 mengunjungi Republik Demokratik Kongo di mana terjadi perang saudara yg merupakan inspirasi album keempat mereka, Chuck. Nama Chuck didapat dari Chuck Pelletier, seorang A.U.N yang menyelamatkan hidup mereka ketika mereka di Kongo. Pada 12 Oktober album Chuck dirilis dengan suara yang lebih keras dan tidak ada humor lagi di dalamnya. Single pertamanya “We’re All To Blame” yang lebih terdengar metal daripada punk diikuti “Pieces” lagu tenang yang masuk Top Chart di Kanada dan “Some Say” singel yg hanya dirilis di Kanada bersamaan dengan “No Reason” yg videonya hanya ada di US dan Eropa.

Pada bulan Juli tahun 2006, Deryck menikah dengan Avril Lavigne, yang sudah bertunangan satu tahun sebelumnya. Sebelumnya pada tahun yang sama, gitaris Sum 41, Dave mengundurkan diri dari Sum 41. Alasannya adalah karena Dave merasa sudah tidak cocok lagi dengan musik Sum 41. Deryck pernah mengungkapkan bahwa Dave sebenarnya sudah tidak tertarik lagi dengan aliran musik Sum 41 sejak album Does This Look Infected?. Dan akhirnya setelah mendengarkan contoh lagu di album Underclass Hero, Dave memutuskan untuk mengundurkan diri dan membuat band metal yang bernama Brown Brigade.

Cone pun juga mempunyai side-project band yang bernama The Operation M.D. dan beraliran Rock-Garage-Alternative. Cone berdua dengan Todd Morse (H2O, Juliette & The Licks) memang menginkan tidak banyak distorsi di band ini. Band yang berkonsep dokter ini mengeluarkan albumnya pada bulan Februari 2007 yang berjudul “We Have an Emergency” dan hanya dijual di Kanada. Ciri khas The Operation M.D. adalah kacamata bermotif caturnya yang dipakai masing-masing personil yaitu Dr. Dynamite (Cone) dan Dr. Rocco (Todd).

Album kelima mereka keluar tanggal 24 Juli 2007 yang berjudul Underclass Hero. Di album ini mereka kembali ke aliran asal mereka. Mereka mengakui mereka sangat bersemangat dalam pembuatan album ini. Albumnya pun lebih kaya akan suara dan liriknya pun lebih bagus. Saking semangatnya, mereka selalu bilang kalau mereka akan tur kemana-mana.

Metalik Klinik


Bagi Para Metalhead Tanah Air pasti tau yang namanya Metalik Klinik, Metalik Klinik adalah album serial “Kompilasi Band Underground Indonesia” yang diproduseri oleh RotorCorp dan Musica Studios. Namun pada album Metalik Klinik 7 diproduseri oleh Musica Studios, Hemaswara dan RotorCorp, kemudian di Metalik Klinik 8 dan 9 hanya dipegang oleh Hemaswara dan RotorCorp.[1]
Album Metalik Klinik pertama kali muncul pada tahun 1997 dan berakhir pada Metalik Klinik IX tahun 2007. nama band Rotor diversifikasi menjadi label RotorCorp dengan pemiliknya yaitu Irvan Sembiring dan Krisna J. Sadrach. Album serie ini sebenarnya masih berkutat dalam jalur indie label, namun Metalik Klinik bisa menjangkau daerah edar yang lebih luas. Sebab album kompilasi ini diedarkan lewat distributor besar.
Para musisi yang ditampilkan tidak hanya dari genre musik death metal dan black metal saja, tetapi merambah ke genre yang lebih ringan alirannya, sebut saja seperti thrash metal, hardcore punk, metalcore dan lainnya.
Album Metalik Klinik

* Metalik Klinik I (1997)
Produser Musica Studios dan RotorCorp
o Bluekhutuq – Ngerap
o Betrayer – Bendera Kuning
o Tengkorak – Konflik
o Death Vomit – Tengkorak
o Purgatory – Sakratul Maut
o Banana Split – Supermen
o Sic Mynded – Generasi Seks
o Hell Gods – Kabut Keabadian
o Trauma – Ciptaan Keabadian
o Mortus – Sesat
o Jasad – Belenggu
o Eternal Madness – Mati Rasa
o De Produser – Cinta
* Metalik Klinik II (2000)
Produser Musica Studios dan RotorCorp
o Plincore – Sangkala
o Deadly Ground – Busuk
o Banana Split – Ratata Room
o Derek – Konyol
o Restu Ibu – Pandito
o Kain Kafan – Kehancuran
o Balon – Yo Opo
o Tengkorak – Rusuh
o Wafat – Dimensi Ke 4
o Sic Mynded – Nafas
o Petasan – Diskriminasi
o Ritual Orchestra – Serpihan Sang Timur
o De Produser – Rutinitas
* Metalik Klinik III (2001)
Produser Musica Studios dan RotorCorp
o Generators – Obor Keedanan
o Noise Damage – Pesan 107
o Popcorn – Rusak Tubuh
o Wafat – Bereang
o Eternal Madness – Dusta Sejarah
o Corporation Of Bleeding – Bersimbah Darah
o Santet – Roh Roworhontek
o Kremasi – Kuasa Tahta
o Adaptor – Pembalasan
o Slow Death – Represi
o Alpha Keith – Agresi Sambu
o Green Buto – Kramat
o Impious – Hancurkan Kehidupannya
o Suffering – Ruang Bedah
o Radical Corps – Amarah
* Metalik Klinik IV (2002)
Produser Musica Studios dan RotorCorp
o Jumbo Jet – Ambisi
o Roh Halus – Kebiadaban Moral
o North Batavia – Hilang
o Godless – Kafilah Alam Baka
o Grigger – Provokasi
o Siksa Kubur – Potongan Organ Tubuh
o Panic Disorder – Serpihan Tubuh Membusuk
o Generators – Biarin
o Godzilla – Disintegrasi Moral
o Soul Sick – Dalam Kesunyian
o Aftertaste – Konfrontasi
o Altar Scream – Total Rusuh
o Authority – Petaka Manusia
* Metalik Klinik V (2003)
Produser Musica Studios dan RotorCorp
o Trauma – Penjara Dendam
o Thrashline – Raja Gila
o Gibraltar – Selamat Datang Di Surga
o Dragon BallZ – Tahan Emosi
o Total Tragedy – Hampa Ku Menanti
o Dry – Total Kiamat
o Hyper Season – Jangan Menyerah
o Zhalim – Fenomena Gerbang Kematian
o Burning Grave – Orang-orang Rakus
o Dhemit – Menembus Gerbang Kegelapan
o Alpha Keith – Robohkan Aku
* Metalik Klinik VI (2004)
Produser Musica Studios dan RotorCorp
o Dreamer – Karbala
o Bromo – Bunuh Diri
o Tympanic Member – Rusuk Terakhir Waktu
o Trasher – Kuasa Prima
o Revolver – Introspeksi
o Tragisi – Sangkakala
o Umbra Mortis – 1 Purnama
o Abadil – Kontrak Mati
o Black Protector – Pengantar Kematian
o Over Death – Oposisi Busuk
o Sajen – Sampai Berdosa
o Human Target – Wajah Suram
o Stupid Nation – Bak Jagoan
* Metalik Klinik VII (2005)
Produser Musica Studios, Hemaswara dan RotorCorp
o Sinusitis – Perang Air Mata Darah
o Brutal – Intimidasi
o Moksa – Takkan Hilang Dan Tenggelam
o Kremator – Korban Disersi
o Brain Popping – Yin Yang
o Pulvenzer – Insting
o Kumal – Disintegrasi Moral
o Rasputin – Popstar
o Mesmeric – Mahkota Purnama
o Visum – Belenggu Jiwa
o Balthazor – Lautan Duka
* Metalik Klinik VIII (2006)
Produser Hemaswara dan RotorCorp
o Sarcastic – Bersatu
o Gefahr – Nyaris mati
o Umbra Mortis – Nyctophobia
o Crucifix – Bekukan Waktu
o Truth Of The Fact – Sampah
o Troops Of Brutality – Sistem Mematikan
o Histeria – Di Batas senja Kehidupan
o Against – Pembunuh Gila
o Senoritis – Rencana Perdamaian
o Scotfree – Layak Mati
o Impious – Hidup Berakhir Bencana
* Metalik Klinik IX (2007)
Produser Hemaswara dan RotorCorp
o Syndrome – Nyali
o Pain Killer – Ilusi
o Jihad – Propaganda Mata Satu
o Severe Carnage – Simbol Bencana
o Pernicious Hate – Intimidasi
o Suku Qlawu – Tak Ada Yang Abadi
o Slime Ball – Kau Bangga Dengan Dosa
o Valiant – Tetap Berdiri
o Hypnotizer – Terjang
o Moses Bandwidth – Kuucapkan Selamat Tinggal
o Fear Inside – Mencengkram Dendam
o Sucker Head – Hak Asasi Versi Perkusi

Netral


Netral adalah sebuah kelompok musik yang dibentuk pada bulan November tahun 1992. Awal kemunculan videoklip di stasiun TV saat itu (MTV Indonesia yang pada saat itu masih menjadi bagian dari Antv) dari lagu di album pertama, "Wa...lah", Kelompok musik ini disebut-sebut mengusung aliran Rock alternatif.

Saat terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :

Bagus Dhanar Dhana (Bagus) - Vokalis dan Bassis

Gabriel Bimo Sulaksono (Bimo) - Drummer

Ricy Dayandani (Miten) - Gitaris

Namun saat ini posisi Drummer dan Gitaris telah diganti oleh Eno Gitara Ryanto (Eno) dan Christopher Bollemeyer (Coki).

Hanya Bagus yang tersisa sebagai personil awal yang terus berlanjut hingga kini. Saat ini Netral telah beralih label ke Kancut Records, sebuah label independen, yang dibentuk oleh Bagus dan Eno sendiri.

Pada awalnya, Netral memainkan musik dari kelompok musik luar negeri seperti Nirvana, Sex pistol, Sonic Youth, The Cure, dan lain-lain. Mereka juga tampil dalam acara-acara di sekolah-sekolah maupun universitas-universitas di Jabotabek. Penampilan serta atraksi mereka dipanggung membuat mereka dikagumi anak-anak remaja. Termasuk juga remaja asing yang bersekolah di Jakarta Internasional School (JIS), yang kemudian membuat band ini kerap kali diundang untuk menjadi pengisi acara rutin sekolah tersebut bernama Black Hole.
Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, Netral mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti, Netral berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini.
Hal ini membuat promotor-promotor Indonesia dan media asing tertarik untuk mementaskan Netral. Tercatat sebanyak lebih dari 50 pementasan dalam 1 tahun di seluruh Indonesia.
Sejak saat itu berita tentang Netral sering memenuhi halaman diberbagai media, baik cetak maupun elektronik.
Netral disebut oleh pers Indonesia dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan SMA Negeri 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati nurani mereka sendiri. Sesuai dengan definisi musik yang kita kenal.
Musik adalah suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh semua orang, dimana musik menyuarakan isi hati sang pemusik yang memang ingin mengeluarkan dan membagikan apa yang mereka rasakan kepada semua orang. Begitulah tekad personil awal band yang mengusung punk ini adalah Bagus Dhanar Dhana bas/vokal, Gabriel Bimo Sulaksono drum, dan Ricy Dayandani alias Miten gitar.
Berita tentang Netral juga banyak terdengar di media Elektronik dan juga di media cetak remaja. Hampir semua majalah remaja di Indonesia pernah memuat ulasan tentang band Netral, bahkan majalah sekelas Gatra memuat tentang band ini satu halaman penuh. Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.
Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.
Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral. Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik. Kepribadian sederhana dan apa adanya yang dimiliki oleh Netral membuat band ini banyak disukai oleh siapapun, baik pers, promotor, produser, maupun Fans.
Daya tarik group band ini mulai berkembang seiring dengan berkembangnya era Globalisasi. Dimana suatu masyarakat tidak statis terhadap suatu pengaruh, tetapi mulai membuka diri untuk mengambil apa yang cocok dan baik buat dirinya.
Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul “ Album Minggu Ini “ dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video “ Pucat Pedih Serang “ buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.
Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.
Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.

A STATIC LULLABY


Bila Anda berpikir Chino, CA, hal pertama yang sering terlintas dalam pikiran adalah Chino Negara Pemasyarakatan, sebuah raksasa slab beton dan baja yang berlaku di dalam tembok beberapa penjahat paling berbahaya Golden State yang ditawarkan. Standing in sharp contrast to that is the town of Chino Hills, a small slice of Orange County suburbia situated in the shadow of this man-made monstrosity; and this is where A Static Lullaby call home. Berdiri di kontras dengan yang kota Chino Hills, sepotong kecil dari daerah pinggiran kota Orange County terletak di bawah bayang-bayang monster ini buatan manusia, dan ini adalah dimana A Static Lullaby menelepon ke rumah. Creating a musical fortress as imposing as the aforementioned edifice, their music is at first listen, seemingly impenetrable but filled with an underlying humanity. Menciptakan sebuah benteng musik sebagai penetapan sebagai bangunan tersebut, musik mereka pada awalnya mendengarkan, tampaknya tak bisa ditembus tapi penuh dengan kemanusiaan yang mendasarinya. Building upon searing guitar riffs that stutter and tear, their songs quickly shift into choruses that are as sensual as they are abrasive. Membangun di atas riff gitar membakar yang gagap dan air mata, lagu-lagu mereka dengan cepat pindah ke chorus yang adalah sebagai sensual seperti yang abrasif.

Playing their first show a mere two weeks after their formation, the band – Joe Brown on vocals, Nate Lindeman and Dan Arnold on guitar, Brett Dinovo on drums and Phil Pirrone on bass – possessed an immediacy and passion that far transcended their short history. Memainkan pertunjukan pertama mereka hanya dua minggu setelah pembentukan mereka, pita - Joe Brown pada vokal, Nate Lindeman dan Dan Arnold pada gitar, Brett Dinovo pada drum dan Phil Pirrone pada bass - memiliki sebuah kedekatan dan gairah yang jauh melampaui sejarah singkat mereka. “August 18th (2001) was our first show. "18 Agustus (2001) adalah pertunjukan pertama kami. We never played a show before. Kami tidak pernah memainkan pertunjukan sebelumnya. People were showing us love the whole time. Orang-orang yang menunjukkan kita mengasihi sepanjang waktu. It was awesome,” recalls Pirrone. Itu luar biasa, "kenang Pirrone. Having shared the stage since then with the likes of Glassjaw, Hatebreed, In Flames, Snapcase, Finch and Andrew WK, A Static Lullaby has learned the importance of giving everything they have to their audience. Setelah berbagi panggung sejak itu dengan orang seperti Glassjaw, Hatebreed, In Flames, Snapcase, Finch dan Andrew WK, A Static Lullaby telah mempelajari pentingnya memberikan segala yang mereka miliki kepada audiens mereka. “We just fucking explode on stage. "Kami hanya fucking meledak di panggung. We just feel it and explode. Kami hanya merasa dan meledak. We are known as the fucking crazy band that goes off and it's awesome.” Kami dikenal sebagai band sialan gila yang berbunyi dan itu luar biasa. "

Raised on a musical hodgepodge of hardcore, emo, ska and the likes of U2, Peter Gabriel and Jimmy Eat World, A Static Lullaby defy easy classification. Dibesarkan di gado-gado musik hardcore, emo, ska dan sejenisnya dari U2, Peter Gabriel dan Jimmy Eat World, A Static Lullaby menentang klasifikasi mudah. “I know we're defined as hardcore or apple-core. "Saya tahu kita didefinisikan sebagai hardcore atau-core apel. But we've come off with so many different names, we don't really think are us just yet. Tapi kita sudah datang off dengan nama yang berbeda begitu banyak, kami tidak benar-benar berpikir adalah kita dulu. It's just what we're being labeled as. Hanya saja apa yang kita dicap sebagai. We're still waiting for that right one. Kami masih menunggu untuk yang satu benar. We'd classify ourselves as hard rock,” explains Pirrone. Kami akan mengklasifikasikan diri sebagai hard rock, "jelas Pirrone. Their sound embraces so many different genres – building on them and turning them inside out until they are almost unrecognizable in their original form – that the final product is far greater than the sum of its parts. suara mereka mencakup begitu banyak genre yang berbeda - bangunan pada mereka dan mengubah mereka di dalam keluar sampai mereka hampir tak bisa dikenali dalam bentuk aslinya - bahwa produk akhir jauh lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya. “We have developed our sound over the months, it's turned into something really beautiful. "Kami telah mengembangkan suara kami dalam beberapa bulan, itu berubah menjadi sesuatu yang sangat indah. We are happy with the direction it's going in,” enthuses Dinovo. Kami sangat senang dengan arah itu masuk, "diminatinya Dinovo. “We'll come up with the song, get it down and sometimes make changes live according to the energy of the crowd. "Kami akan datang dengan lagu, bisa turun dan kadang-kadang melakukan perubahan hidup sesuai dengan energi orang banyak. We'll reconstruct them like five times before it's how we really want it.” Kami akan merekonstruksi mereka seperti lima kali sebelum itu bagaimana kita benar-benar menginginkannya. "

The band signed to Ferret Records in the Summer of 2002 after serious interest from major and independent labels alike. Band menandatangani kontrak dengan Ferret Records di Musim Panas tahun 2002 setelah bunga serius dari label besar dan independen sama. They opted for the personal attention that only a smaller label can supply. Mereka memilih perhatian pribadi yang hanya dapat menyediakan label yang lebih kecil. Arnold explains, “He (Carl Severson, label head) knows what's going on. Arnold menjelaskan, "Dia (Carl Severson, kepala label) tahu apa yang terjadi. He knows how to handle it, he's not being an idiot. Dia tahu bagaimana menangani itu, dia tidak menjadi idiot. So it's awesome where we are.” . Jadi luar biasa dimana kita berada. ". . . . . And Don't Forget To Breathe, the band's full length debut, is their first proper release. Dan Jangan Lupa Untuk Breathe, debut full length band ini, merupakan rilis pertama yang tepat. It follows their self-produced “Withered” EP. Ini mengikuti produksi sendiri "Layu" mereka EP. “We got sick of burning them and selling them. "Kami sakit pembakaran mereka dan menjualnya. Then there was a demand for mail order from different parts of the world so we decided to press 1000 and call it the “Withered EP” and package it”, Phil explains. Kemudian ada permintaan untuk order mail dari berbagai belahan dunia sehingga kami memutuskan untuk menekan 1000 dan menyebutnya "Layu EP" dan paket itu ", Phil menjelaskan. While “Withered” shows a band at its genesis, . Sementara "Layu" menunjukkan sebuah band di asal usulnya,. . . . . And Don't Forget To Breathe represents a huge leap forward both musically and aesthetically. Dan Jangan Lupa Untuk Breathe merupakan suatu lompatan besar ke depan baik musik dan estetis.

Produced by Steve Evetts (Snapcase, Sepultura, Hatebreed), the full length is a totally different beast. Diproduksi oleh Steve Evetts (Snapcase, Sepultura, Hatebreed), panjang penuh adalah binatang yang sama sekali berbeda. Opening themselves up to Evetts was a difficult, yet rewarding, process. Membuka diri untuk Evetts adalah proses yang sulit, namun bermanfaat,. “The whole point of it is Steve takes our music and feels it, he breaks parts off of it and really changes the songs. "Inti dari itu adalah Steve mengambil musik kami dan merasa, dia istirahat bagian dari itu dan benar-benar mengubah lagu. It's been a learning experience from just doing it ourselves to actually having an outside opinion.” While the studio environment was foreign to them at first, they feel confident that . Ini merupakan pengalaman belajar dari hanya melakukannya sendiri untuk benar-benar memiliki pendapat luar "Sementara lingkungan studio itu asing bagi mereka pada awalnya., Mereka merasa yakin bahwa. . . . . And Don't Forget To Breathe will be a close representation of what they bring live. Dan Jangan Lupa Untuk Breathe akan menjadi representasi dekat apa yang mereka bawa hidup. “We're going to come out with something close. "Kita akan keluar dengan sesuatu yang dekat. What we do in our rehearsal space is going to be on the record because even when we practice, we don't just sit there and practice. Apa yang kita lakukan di ruang latihan kita akan menjadi pada catatan karena bahkan ketika kita berlatih, kita tidak hanya duduk di sana dan praktek. We go crazy because that's just the way the songs are.” Kita gila karena itu hanya cara lagu. "

The songwriting process has not suffered at all in the confines of the studio. Proses penulisan lagu yang tidak menderita sama sekali dalam batas-batas studio. “The way I write my song is I write in moods, I will see something that affects me or my life and I'll write. "Cara saya menulis lagu saya adalah saya menulis dalam suasana hati, saya akan melihat sesuatu yang mempengaruhi saya atau hidup saya dan saya akan menulis. The music will be exactly how I feel. Musik akan persis bagaimana saya rasakan. Every riff I write, everything is exactly how I feel at the moment,” says Arnold, the band's primary songwriter. Setiap riff saya tulis, semuanya persis bagaimana saya rasakan saat ini, "kata Arnold, penulis lagu utama band. “I see things in my friends, things around them, people's lives. "Saya melihat hal-hal di teman-teman saya, hal-hal di sekitar mereka, kehidupan masyarakat. I usually take different pieces of that and what I view and feel and just throw it into my writing,” adds Brown, who handles all of the songs' lyrics as well as their powerful delivery. Saya biasanya mengambil bagian yang berbeda dari itu dan apa yang saya melihat dan merasakan dan buang saja ke dalam tulisan saya, "tambah Brown, yang menangani semua lirik lagu 'serta pengiriman kuat mereka.

And yet for all of the rage and catharsis that comes out in their music, A Static Lullaby are not the angry young men their sound might suggest. Namun untuk semua kemarahan dan katarsis yang keluar dalam musik mereka, A Static Lullaby bukan laki-laki muda yang marah suara mereka mungkin menyarankan. “You look at every other band and you're like 'oh these guys are in a band', and you look at us and see five little shits, who play music,” jokes Brown. "Anda melihat setiap band lainnya dan Anda seperti 'oh orang-orang ini di sebuah band', dan Anda melihat kami dan melihat lima kengerian kecil, yang bermain musik," lelucon Brown. But while looks can be deceiving, their sound doesn't lie. Tetapi sementara terlihat bisa menipu, suara mereka tidak berbohong. A Static Lullaby are, much like their name suggests, a volatile mixture of sound and substance built upon a foundation as rock solid as the monolithic jailhouse of their childhood home. A Lullaby statis, sama seperti nama mereka menyarankan, campuran volatile suara dan substansi yang dibangun di atas dasar yang seperti batu solid sebagai monolitik penjara rumah masa kecil mereka.

tHe UsEd


hehe....ganti lg yukkkk....ckarang band yg musiknya ok banget lewat buried myself alive and blue and yellow
The Used resmi di bentuk pada bulan januari 2001,tapi para anggota nya telah bermain di band sejak awal tahun 1990-an yg akan membawa pada formasi "The Used'. Di bawah nama "Strange Itch", pada tahun 1994 band ini terdiri dari Branden Steineckert pada drum, Jeph Howard pada vocal, Joel Pack pada bass, dan Matt Brown pada gitar. Mereka mengeluarkan satu album berjudul "Self Titled" pada tahun 1998 dan terus berlanjut sampai Quinn Allman mengambil alih posisi gitaris dan Ashton Johnson mengambil alih bass pada tahun 1999. Kemudian mereka berganti nama menjadi "Dumb Luck". Di tahun 2000 sebuah EP berjudul THe Naked Truth di luncurkan. "Dumb Luck" hanya bertahan sebentar setelah The Naked Truth di luncurkan karena ada pergantian personil lagi, Jeph mengambil alih posisi basisst tapi mereka tidak mempunyai vocalist. Mereka mengadakan audisi yg bertempat di kamar tidur Branden tapi tidak merasa tertarik pada semua yg mereka audisi. Sampai akhirnya Quinn teringat pada Bert teman sekolahnya, Quinn menyuruhnya untuk ikut dalam audisi. Bert tertarik pada Musik yg mereka buat dan bersedia menulis lirik lagu nya. Setelah itu Bert mengambil alih posisi Vocal dan mengganti nama band menjadi "Used"

ESCAPE THE FATE


Escape The Fate adalah sebuah band Post-Hardcore Amerika dari Las Vegas, Nevada dibentuk pada tahun 2004. Sejak pembentukan, mereka telah merilis satu EP dan dua full-length album studio, terakhir adalah ini This War Is Ours pada tanggal 21 Oktober 2008. studio album self-titled ketiga mereka ditetapkan untuk rilis November 2 Maret 2010.

SEJARAH BAND...

Pembentukan dan Dying Is Your Latest Fashion (2005-2008)
Sebelum membentuk Escape the Fate, vokalis Ronnie Radke, bassis Max Green, drummer Robert Ortiz, gitaris Bryan Monte Money, dan irama gitaris Omar Espinosa berada di beberapa band bersama-sama.Pada bulan September 2005, Escape the Fate telah memenangkan kontes radio lokal dinilai oleh My Chemical Romance. pertunjukan ini diberikan kesempatan kepada mereka untuk membuka sebuah tayangan di tur band headlining dengan Alkaline Trio dan Reggie dan penuh Efek, yang kemudian menyebabkan Escape the Fate kontrak rekaman dengan Epitaph.Pada tanggal 23 Mei 2006, band ini merilis debut EP berjudul There’s No Sympathy for the Dead. EP termasuk dua lagu yang kemudian pada album penuh mereka, Dying Is Your Latest Fashion. EP ini diproduksi oleh Michael Baskette dan membantu mendapatkan perhatian band dari label rekaman dan penggemar sama. Setelah rilis EP, keyboardist Carson Allen meninggalkan band untuk bergabung On the Last Day.Pada September 26, 2006 band ini merilis album pertama mereka full-length, Dying Is Your Latest Fashion.Pada tahun 2007 selama tur Black on Black, gitaris Omar Espinosa meninggalkan band karena masalah pribadi.
Ronnie Radke diminta untuk meninggalkan band setelah ia dijatuhi hukuman penjara untuk beberapa run-in dengan hukum yang melibatkan narkotika dan baterai untuk bertarung yang menuju ke kematian Michael Cook. Dia berada di sebuah band baru bernama  Falling in Reverse. Mereka akan mulai merekam album baru mereka, dan tur setelah Ronnie keluar dari penjara. Sebagaimana dinyatakan oleh Max Green, “Pertama kami tidak bisa wisata ke luar negeri, lalu keluar dari negara.”


This War Is Ours dan Deluxe Edition (2008-2010)Setelah keberangkatan Radke, mantan vokalis Blessthefall Craig Mabbitt bergabung dengan band, pertama sebagai pengganti sementara, dan kemudian sebagai anggota tetap.This War Is Ours dirilis pada tanggal 21 Oktober 2008. Ini termasuk single “The Flood”, “Something”, “10 Miles Wide”, and “This War Is Ours (The Guillotine Part II)”. Ini adalah album pertama yang menampilkan Craig Mabbitt sebagai vokalis Escape the Fate.Sebelum tur untuk This War Is Ours, band ini tidak pernah menyelesaikan tur penuh. Band ini kemudian pergi pada This War Is Ours tour dengan Attack Attack!, Burn Halo, William Control, and Black Tide.”The Flood” telah dirilis sebagai DLC dengan Warped Tour Pack untuk game Rock Band.
Band ini bergabung dengan Hollywood Undead dan Atreyu tur kejatuhan mereka, mulai 16 Oktober dan melakukan tur Eropa selama bulan Desember.
Escape the Fate mengumumkan melalui buletin MySpace bahwa mereka akan merekam video untuk “This War Is Ours (The Guillotine Part II)” pada tanggal 9 Januari 2010. Itu tercatat di Teater Yost di Santa Ana, California.
Pada tanggal 15 Februari Epitaph Records mengumumkan re-rilis album ini Perang Is Ours di deluxe edition CD / DVD. CD mencakup dua lagu baru yang belum pernah mendengar, kemudian diidentifikasi sebagai “Bad Blood” dan “Behind the Mask”, versi akustik “Harder Than You Know”, dan sebuah remix dirilis dari “This War Is Ours (Bagian Guillotine II)” yang disebut ” This War Is Mine “oleh Clown Of Slipknot. Hal ini juga datang dengan sebuah DVD yang menampilkan video musik baru untuk “This War Is Ours (The Guillotine Part II)”,”Something”, “The Flood”, and “10 Miles Wide” . Hal ini juga dilengkapi dengan sebuah film dokumenter tur dunia dan di belakang fitur musik. Hal ini dirilis April 27, 2010.
Escape the Fate tur Australia di Festival Soundwave, dan secara resmi mulai bermain “Bad Blood” sebagai bagian dari himpunan hidup mereka.
Pada tanggal 2 April 2010, band ini merilis video musik mereka untuk “This War Is Ours (The Guillotine Bagian II)” pada video MySpace. Escape the Fate juga berpartisipasi dalam konser, Extreme Thing, dan pada bulan Mei, The Bamboozle.
Pada tanggal 20 April, band ini merilis versi lengkap dari “Bad Blood” sebelum tanggal rilis rilis ulang di Voxbloc.com.

Self-titled album (2009-sekarang)Dalam wawancara selama Warped Tour 2009, Max Green menyatakan bahwa album ini akan menampilkan lagu yang ditulis bersama dengan Mick Mars Mötley Crüe, yang mendekati Escape the Fate untuk berkolaborasi pada beberapa lagu.Mulai 24 Juli 2010, mereka berangkat tur Selatan dan Amerika Tengah, negara tur adalah Brasil, Argentina, Colombia, Chile, Kolombia dan Venezuela.Mabbitt menyatakan lain melalui rekening Twitter bahwa album baru akan datang lebih cepat dari yang diharapkan. Dia juga mengisyaratkan ke arah sana menjadi “Guillotine 3: The Aftermath” di album ini.Pada tanggal 26 Juli Escape the Fate diumumkan melalui MySpace beberapa update baru di album. Mereka telah resmi mengatakan bahwa catatan baru akan dirilis melalui label rekaman besar, DGC / Interscope, dan diproduksi oleh Don Gilmore (Linkin Park, Bullet For My Valentine, Hollywood Undead). Sudah diatur akan dirilis pada bulan November tahun ini. Max Green berkomentar di atasnya, berkata, “catatan ini adalah obat untuk epidemi musik modern, Kami adalah musik rock mengusap batu tulis bersih dan kembali menulis seperti yang Anda tahu itu.” Escape the Fate akan tur di Amerika Serikat, Kanada dan Eropa sebelum merilis album, tur dengan Bullet For My Valentine, Drive A dan Black Tide.
Band ini disajikan layout baru di myspace-nya dengan lagu intro dan counter 4 hari yang dimulai pada tanggal 24 Agustus, dengan judul “Choose Your Fate”, selain sekarang mereka memiliki halaman resmi.
Pada tanggal 31 Agustus, band ini merilis album baru single pertama, “Massacre.” Sebuah lagu baru yang disebut “Issues” dari album mendatang mereka sendiri berjudul, Escape the Fate, bocor melalui KROQ Radio pada tanggal 9 September. Band ini resmi merilis single radio baru, “Issues”, pada tanggal 15 September 2010. Video musik dari Issues, perdana Sebtember 28 di Youtube.


BAND PERSONIL:
Current
  • Max Green – bass guitar, backing vocals(since 2004)
  • Craig Mabbitt – lead vocals(since 2008)
  • Monte Bryan Money – guitars, backing vocals (since 2004)
  • Robert Ortiz – drums, percussion(since 2004)
Former
  • Carson Allen – keyboards, synthesizers, programming, backing vocals (2005)
  • Omar Espinosa – rhythm guitar, backing vocals (2004–2007)
  • Ronnie Radke – lead vocals, keyboards, synthesizers, programming(2004–2008)
Touring
Michael Money – rhythm guitar (since 2008